Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui Konsep KRPL - KIM CITRA TARUNA KENANGA

Breaking

KIM CITRA TARUNA KENANGA

Komunikatif, Informatif, Peduli Masyarakat

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, 1 April 2015

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui Konsep KRPL

Penyemaian di Jl. Mojopahit Winongo Madiun




TUJUAN :
1.      Meningkatkan ketrampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan
2.      Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari dalam suatu kawasan
3.      Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri. 

KONSERVASI TANAMAN PEKARANGAN
¢  Sayuran Buah           : Cabai, Tomat, terong,dll
¢  Sayuran merambat    :  Mentimun, Gambas, Pare, Kecipir
¢  Sayuran daun           :  Bayam, Kangkung, Sawi, Slada
¢  Pangan alternatif       :   Casava, Ubi jalar, Garut
¢  Toga                        :   Jahe merah. Kencur, Kunci
¢  Tanaman Buah         :   Klengkeng, Blimbing, Srikaya  Sirsat Manis
¢  Ayam                         :   Ayam Buras
¢  Ikan                           :   Ikan lele

 Tahapan Budidaya
1.      Penyiapan benih
2.      Penyemain benih
3.      Penyiapan lahan / media
4.      Tanam atau pasang Ajir
5.      Pemeliharaan
6.      Pengendalian hama dan penyakit

Cara membuat Benih yang Baik

Untuk menghasilkan benih yang baik, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1: Tanaman Sehat
Untuk menghasilkan benih yang berkualitas, langkah pertama adalah dengan menanam tanaman
yang sehat. Untuk ini dibutuhkan tanah yang sehat, kompos dan mulsa yang cukup.

Langkah 2: Pilih Benih yang Paling Baik
Selalu ambil bibit dari tanaman yang terbaik.

Ciri tanaman ini biasanya:
• Menghasilkan buah atau daun yang lezat dan sehat.
• Bebas dari penyakit dan secara alamiah tahan hama.
• Tahan terhadap kondisi ekstrem. Misalnya, mampu bertahan terhadap kondisi yang sangat kering atau panas, atau masih bisa tumbuh pada tanah yang berbatu.
• Kumpulkan benih dari tanaman yang menghasilkan bunga dan benih paling terakhir, bukan yang pertama.
Seleksilah benih dari banyak tanaman. Misalnya pohon jati, pilihlah benih dari banyak pohon jati yang berbeda. Ketika memilih benih, Anda akan mendapatkan karakteristik tanaman untuk tanaman berikutnya. Jika Anda memilih tanaman yang sehat, tanaman berikutnya pun memiliki karakteristik yang sama dengan tanaman induknya. Benih-benih yang besar umumnya akan bertahan lebih lama daripada benih-benih yang lebih kecil!

Langkah 3: Cara Memanen Benih
Tunggulah sampai tanaman itu masak sebelum dipetik benihnya. Ini berarti membiarkan tanaman tersebut melewati tahapan yang layak untuk dikonsumsi. Buah yang masih muda memiliki benih yang muda juga sehingga tidak bisa berkecambah. Waktu yang terbaik untuk memetik benih adalah menjelang tengah hari, saat matahari bersinar dan cuaca cerah. Bila memanen benih pada musim hujan, Anda bisa memetik buah, benih, atau lebih baik lagi dengan mencabut seluruh tanamannya dan menggantungnya dekat perapian. Kelembaban sedikit saja akan membuat benih itu menjadi rusak.

Tanaman Kapan Sebaiknya Memanen Benih Cara Memanen Benih
           

    TANAMAN                                               WAKTU TERBAIK MEMANEN BENIH
Tomat, Terong
Ketika sudah masak di tanaman, agak sedikit lembek namun tidak busuk.
Mentimun, Melon
Satu bulan setelah Anda memetik yang untuk dikonsumsi (supaya benihnya matang).
Cabai
Ketika matang di tanaman atau sudah merah.
Selada, Sayuran berdaun hijau
Tunggulah hingga pembungkus bijinya kecoklatan dan kering namun belum membuka.
Buncis, Jagung,
Bunga matahari
Biarkan benih mengering di tanaman di musim kemarau, petiklah ketika matang di musim hujan dan keringkan dekat perapian.
Labu
Ketika matang di tanaman, biarkan selama 2-3 minggu sebelum diambil
benihnya.


Langkah 4: Membersihkan Benih
Benih-benih yang kecil berkulit dapat disimpan dalam sebuah kain, kemudian  dilipat dan dengan hati-hati diremas untuk memisahkan bijinya. Setiap sisa tanaman apapun harus dipisahkan dari benih/biji dengan cara menampi atau dengan tangan. Benih dari tomat, mentimun dan labu perlu dikeluarkan dan ditempatkan dalam wadah yang diberi air. Benih itu harus dibersihkan dengan baik dan kemudian dibilas sehingga semua daging biji terpisahkan dari benih. Benih-benih tersebut kemudian dikeringkan.
Benih tomat dan mentimun dapat difermentasi untuk menghilangkan beberapa penyakit. Ambillah biji dan daging buah dari buah yang masak. Masukkan ke dalam suatu wadah air dan biarkan selama beberapa hari. Busa akan terbentuk pada permukaan air pada wadah tersebut, ini menunjukkan bahwa terjadi proses fermentasi. Benih itu kemudian dapat dicuci dengan air. Semua sisa daging buahnya harus dibuang. Lalu sebarlah benih di atas plat plastik, kayu atau logam untuk diangin-anginkan di bawah naungan

Langkah 5: Mengeringkan Benih
Mengeringkan benih merupakan bagian yang sangat penting dari proses penyimpanan benih.
Jika benih tidak dikeringkan dengan baik maka benih akan membusuk ketika disimpan. Benih dapat dikeringkan dengan cara apapun yang bisa Anda lakukan. Namun, sangat penting untuk mengikuti beberapa langkah praktis berikut ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik:
• Beberkan dan angin-anginkan benih itu. Loyang ceper, nampan anyaman, kertas bekas, tikar atau yang lainnya dapat digunakan sebagai alas. Balik-balikkan sekali atau dua kali sehari sehingga semua benih itu kering.
• Lindungi benih itu dari gangguan binatang, khususnya tikus.
• Untuk benih-benih yang kecil dan ringan, berilah perlindungan ekstra karena benih ini gampang terbang.
• Benih yang kecil umumnya membutuhkan waktu 1 minggu dan benih yang besar butuh waktu sekitar 1-2 minggu untuk kering sempurna.
• Awalilah proses pengeringan dengan menempatkan benih selama dua hari di tempat teduh
atau di dalam ruangan. Kemudian pindahkan ke bawah terik matahari selama setengah hari untuk hari-hari berikutnya. Ini akan membantu membunuh serangga dan telurnya.
Gunakan uji gigit untuk mengetahui apakah benih itu sudah kering atau belum. Gigitlah sebuah
benih secara perlahan. Jika benih itu keras dan tidak meninggalkan bekas gigitan, berarti
benih itu telah siap disimpan. Jika ada bekas gigitan pada benih itu, berarti benih itu belum
kering benar dan butuh dikeringkan lagi. Jika gigi Anda patah ketika menggigit, berarti untuk
pengujian berikutnya jangan terlalu keras menggigitnya!

Langkah 6: Menyimpan Benih
Setelah benih itu kering, perlu dilakukan penyimpanan yang baik. Bila iklim tidak mendukung,
benih bisa membusuk dengan cepat jika penyimpanannya salah. Dalam penyimpanan, benih
harus dilindungi dari:
• Udara, yang akan mengurangi umur hidup benih.
• Kelembaban, yang akan membuat benih membusuk.
• Panas, yang akan mengurangi jumlah benih yang dapat tumbuh waktu ditanam.
• Binatang, yang dapat merusak benih.
• Serangga, yang dapat memakan atau merusak benih. Jika telur serangga ada dalam wadah
penyimpanan maka telur itu bisa menetas dan anakan serangga bisa memakan benih itu.
• Cahaya/sinar, yang juga bisa merusak benih.
Untuk mencegah masalah tersebut, pastikan bahwa benih-benih itu telah betul-betul kering dan bersih. Kemudian, pada saat cuaca cerah, tempatkan benih dalam suatu wadah yang kedap udara.
Untuk mengurangi masalah kelembaban, bisa ditambahkan abu kayu bakar pada bagian bawah wadah itu (tentu saja abu kayu bakar yang sudah dingin). Bisa juga digunakan bubuk susu atau bijian lain yang sudah sangat kering, ini akan menyerap kelembaban berlebih.

TAHAPAN MENANAM DARI BIJI/BENIH
Tahapan lengkap menanam adalah sebagai berikut :
1.      Pra-Semai atau Seed Starting
2.      Menyemai
3.      Menyapih
4.      Menanam
Tentunya tidak semua tahapan harus diikuti. Selain tahapan lengkap dari 1 s/d 4, bisa juga no.2 dan 4 saja, atau 2,3 dan 4, atau 1 dan 4, atau langsung 4. Berikut penjelasan dari tiap tahapan:


Pra-Semai  atau  Seed Starting


Setiap pabrik benih mengeluarkan spesifikasi "Germination Rate", yaitu daya kecambah benih. Umumnya germination rate sekitar 80%, artinya jika kita menanam 10 benih, kemungkin hanya 8 benih yang tumbuh. Pra-Semai dimaksudkan untuk menyaring benih yang tidak tumbuh, sehingga kita hanya menyemai/menanam benih yang sudah mulai berkecambah agar kepastian tumbuh cukup tinggi.
Ada beberapa cara Pra-Semai, salah satunya antara lain : • Biji direndam air (hangat) selama 1/2 - 1 jam. Biji yang waktu berkecambahnya lama, Setelah itu dilanjutkan ke Tahap berikutnya, yaitu disemai atau ditanam. Maksud perendamam untuk melembabkan kulit benih sehingga pori2 kulit membesar. Akibatnya terjadi penetrasi air ke dalam biji. Hal ini mentriger biji untuk menghasilkan zat pengatur tumbuh (auxin) yang kemudian mentriger lembaga benih (titik tumbuh) memulai pertumbuhan. Pada tahap ini kita belum dapat membedakan benih yang mempunyai daya kecambah tinggi dan rendah, sehingga jika langsung disemai/ditanam, kemungkinan tidak semua benih akan tumbuh (Catatan : air rendaman boleh diberi zat pengatur tumbuh atau pupuk cair organik atau sedikit garam untuk membantu proses pertumbuhan)
• Untuk memastikan benih yang disemai/tanam mempunyai daya kecambah tinggi, setelah benih direndam, disimpan di wadah dengan alas lembab seperti tissue yang dilembabkan. Tutup wadah agar tidak terjadi penguapan. Simpan di tempat sejuk. Setelah beberapa hari benih mulai berkecambah. Pada tahap ini kita dapat memilih hanya benih yang sudah berkecambah saja yang disemai atau ditanam, sehingga probailitas tumbuh jauh lebih tinggi.

Menyemai
Jika kita melakukan Pra-Semai, maka probabilitas benih tumbuh akan lebih besar. Namun dapat juga langsung menyemai tanpa melalui Pra-Semai. Berikut proses menyemai :
• Siapkan wadah semai seperti tray-semai atau wadah lain (sebaiknya tidak terlalu tinggi, 5-10cm cukup agar tidak perlu media terlalu banyak dan bagian bawah berlubang (bisa dibuat lubang sendiri)
• Isi dengan media. Sebaiknya campuran media halus (tanah disaring, pasir halus, sekam halus ditambah pupuk organik halus minimal 1/4 bagian). Basahi dahulu campuran media agar lembab
• Masukkan benih di tiap lubang tray-semai, cukup 1/2 cm dari permukaan media, tutup lagi dengan media. Jika menyemai di wadah lain, misal baki berlubang, beri jarak antar benih, 1-5 cm untuk memudahkan pemisahan bibit yang sudah tumbuh tanpa terlalu mengganggu perakaran.
• Semprot dengan sprayer jika media mulai kering. Kemudian tutup dengan kardus atau plastik warna solid atau penutup apa saja agar tidak terjadi penguapan sehingga media tetap lembab. Simpan di tempat sejuk
• Setelah beberapa hari (biasanya paling cepat 2 hari), benih mulai tumbuh. Buka penutup, usahakan mendapat sinar matahari (pagi) agar batang tidak terlalu panjang. Siram dengan sprayer agar bakal tanaman tidak terganggu air siraman.
Jika sudah tumbuh, apa tahap selanjutnya? Kapan bibit boleh dipindahkan?
Bibit boleh dipindahkan setelah keluar dua daun asli, sehingga keseluruhan ada 4 daun, yaitu 2 daun dari biji dan 2 daun asli sesuai dengan tanaman tersebut pada waktu dewasa. Bibit dapat dipindahkan untuk :
• Disapih, atau
• Langsung ditanam 



DISUSUN OLEH : 
I n d r a   B u d i  T P
pada Pelatihan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep KRPL oleh Dinas Pertanian Kota Madiun bagi Kebun Balitaku Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo Kota Madiun
 

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here