Penyemaian di Jl. Mojopahit Winongo Madiun |
TUJUAN :
1. Meningkatkan
ketrampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di
perkotaan
2. Memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari dalam suatu
kawasan
3. Mengembangkan
kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang
bersih dan sehat secara mandiri.
KONSERVASI TANAMAN PEKARANGAN
¢ Sayuran Buah
: Cabai, Tomat, terong,dll
¢ Sayuran merambat
: Mentimun, Gambas, Pare, Kecipir
¢ Sayuran daun
: Bayam, Kangkung, Sawi, Slada
¢ Pangan alternatif
: Casava, Ubi jalar, Garut
¢ Toga : Jahe
merah. Kencur, Kunci
¢ Tanaman Buah
: Klengkeng, Blimbing, Srikaya Sirsat Manis
¢ Ayam : Ayam Buras
¢ Ikan : Ikan
lele
Tahapan Budidaya
1.
Penyiapan benih
2.
Penyemain benih
3.
Penyiapan lahan
/ media
4.
Tanam atau
pasang Ajir
5.
Pemeliharaan
6.
Pengendalian
hama dan penyakit
Cara membuat Benih yang Baik
Untuk menghasilkan benih yang baik, diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1: Tanaman Sehat
Untuk menghasilkan benih yang
berkualitas, langkah pertama adalah dengan menanam tanaman
yang sehat. Untuk ini dibutuhkan
tanah yang sehat, kompos dan mulsa yang cukup.
Langkah 2: Pilih Benih yang Paling
Baik
Selalu ambil bibit dari
tanaman yang terbaik.
Ciri tanaman ini biasanya:
• Menghasilkan buah atau daun yang lezat dan sehat.
• Bebas dari penyakit dan secara alamiah tahan hama.
• Tahan terhadap kondisi ekstrem.
Misalnya, mampu bertahan terhadap kondisi yang sangat kering atau panas, atau masih bisa
tumbuh pada tanah yang berbatu.
• Kumpulkan benih dari tanaman yang
menghasilkan bunga dan benih paling terakhir, bukan yang pertama.
Seleksilah benih dari banyak
tanaman. Misalnya pohon jati, pilihlah benih dari banyak pohon jati yang
berbeda. Ketika memilih benih, Anda akan mendapatkan karakteristik tanaman
untuk tanaman berikutnya. Jika Anda memilih tanaman yang sehat, tanaman
berikutnya pun memiliki karakteristik yang sama dengan tanaman induknya.
Benih-benih yang besar umumnya akan bertahan lebih lama daripada benih-benih
yang lebih kecil!
Langkah 3: Cara Memanen Benih
Tunggulah sampai tanaman itu masak
sebelum dipetik benihnya. Ini berarti membiarkan tanaman tersebut melewati tahapan
yang layak untuk dikonsumsi. Buah yang masih muda memiliki benih yang muda juga
sehingga tidak bisa berkecambah. Waktu yang terbaik untuk memetik benih adalah
menjelang tengah hari, saat matahari bersinar dan cuaca cerah. Bila memanen
benih pada musim hujan, Anda bisa memetik buah, benih, atau lebih baik lagi
dengan mencabut seluruh tanamannya dan menggantungnya dekat perapian.
Kelembaban sedikit saja akan membuat benih itu menjadi rusak.
Tanaman Kapan Sebaiknya Memanen Benih Cara Memanen
Benih
TANAMAN WAKTU TERBAIK MEMANEN BENIH
Tomat, Terong
|
Ketika sudah masak di tanaman,
agak sedikit lembek namun tidak busuk.
|
Mentimun, Melon
|
Satu bulan setelah Anda memetik
yang untuk dikonsumsi (supaya benihnya matang).
|
Cabai
|
Ketika matang di tanaman atau
sudah merah.
|
Selada, Sayuran berdaun hijau
|
Tunggulah hingga pembungkus
bijinya kecoklatan dan kering namun belum membuka.
|
Buncis, Jagung,
Bunga matahari
|
Biarkan benih mengering di tanaman
di musim kemarau, petiklah ketika matang di musim hujan dan keringkan dekat
perapian.
|
Labu
|
Ketika matang di tanaman, biarkan
selama 2-3 minggu sebelum diambil
benihnya.
|
Langkah 4: Membersihkan Benih
Benih-benih yang kecil berkulit
dapat disimpan dalam sebuah kain, kemudian
dilipat dan dengan hati-hati diremas untuk memisahkan bijinya. Setiap
sisa tanaman apapun harus dipisahkan dari benih/biji dengan cara menampi atau
dengan tangan. Benih dari tomat, mentimun dan labu perlu dikeluarkan dan
ditempatkan dalam wadah yang diberi air. Benih itu harus dibersihkan dengan
baik dan kemudian dibilas sehingga semua daging biji terpisahkan dari benih.
Benih-benih tersebut kemudian dikeringkan.
Benih tomat dan mentimun dapat
difermentasi untuk menghilangkan beberapa penyakit. Ambillah biji dan daging
buah dari buah yang masak. Masukkan ke dalam suatu wadah air dan biarkan selama
beberapa hari. Busa akan terbentuk pada permukaan air pada wadah tersebut, ini
menunjukkan bahwa terjadi proses fermentasi. Benih itu kemudian dapat dicuci
dengan air. Semua sisa daging buahnya harus dibuang. Lalu sebarlah benih di
atas plat plastik, kayu atau logam untuk diangin-anginkan di bawah naungan
Langkah 5: Mengeringkan Benih
Mengeringkan benih merupakan bagian
yang sangat penting dari proses penyimpanan benih.
Jika benih tidak dikeringkan dengan
baik maka benih akan membusuk ketika disimpan. Benih dapat dikeringkan dengan
cara apapun yang bisa Anda lakukan. Namun, sangat penting untuk mengikuti
beberapa langkah praktis berikut ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik:
• Beberkan dan angin-anginkan benih
itu. Loyang ceper, nampan anyaman, kertas bekas, tikar atau yang lainnya dapat
digunakan sebagai alas. Balik-balikkan sekali atau dua kali sehari sehingga
semua benih itu kering.
• Lindungi benih itu dari gangguan binatang, khususnya
tikus.
• Untuk benih-benih yang kecil dan
ringan, berilah perlindungan ekstra karena benih ini gampang terbang.
• Benih yang kecil umumnya
membutuhkan waktu 1 minggu dan benih yang besar butuh waktu sekitar 1-2 minggu
untuk kering sempurna.
• Awalilah proses pengeringan dengan
menempatkan benih selama dua hari di tempat teduh
atau di dalam ruangan. Kemudian
pindahkan ke bawah terik matahari selama setengah hari untuk hari-hari
berikutnya. Ini akan membantu membunuh serangga dan telurnya.
Gunakan uji gigit untuk mengetahui
apakah benih itu sudah kering atau belum. Gigitlah sebuah
benih secara perlahan. Jika benih
itu keras dan tidak meninggalkan bekas gigitan, berarti
benih itu telah siap disimpan. Jika
ada bekas gigitan pada benih itu, berarti benih itu belum
kering benar dan butuh dikeringkan
lagi. Jika gigi Anda patah ketika menggigit, berarti untuk
pengujian berikutnya jangan terlalu
keras menggigitnya!
Langkah 6: Menyimpan Benih
Setelah benih itu kering, perlu
dilakukan penyimpanan yang baik. Bila iklim tidak mendukung,
benih bisa membusuk dengan cepat
jika penyimpanannya salah. Dalam penyimpanan, benih
harus dilindungi dari:
• Udara, yang akan mengurangi umur
hidup benih.
• Kelembaban, yang akan membuat
benih membusuk.
• Panas, yang akan mengurangi jumlah
benih yang dapat tumbuh waktu ditanam.
• Binatang, yang dapat merusak
benih.
• Serangga, yang dapat memakan atau
merusak benih. Jika telur serangga ada dalam wadah
penyimpanan maka telur itu bisa
menetas dan anakan serangga bisa memakan benih itu.
• Cahaya/sinar, yang juga bisa
merusak benih.
Untuk mencegah masalah tersebut,
pastikan bahwa benih-benih itu telah betul-betul kering dan bersih. Kemudian,
pada saat cuaca cerah, tempatkan benih dalam suatu wadah yang kedap udara.
Untuk mengurangi masalah kelembaban,
bisa ditambahkan abu kayu bakar pada bagian bawah wadah itu (tentu saja abu
kayu bakar yang sudah dingin). Bisa juga digunakan bubuk susu atau bijian lain
yang sudah sangat kering, ini akan menyerap kelembaban berlebih.
TAHAPAN MENANAM DARI BIJI/BENIH
Tahapan lengkap menanam adalah sebagai berikut :
Tahapan lengkap menanam adalah sebagai berikut :
1.
Pra-Semai atau Seed Starting
2.
Menyemai
3.
Menyapih
4.
Menanam
Tentunya
tidak semua tahapan harus diikuti. Selain tahapan lengkap dari 1 s/d 4, bisa
juga no.2 dan 4 saja, atau 2,3 dan 4, atau 1 dan 4, atau langsung 4. Berikut
penjelasan dari tiap tahapan:
Pra-Semai atau Seed Starting
Setiap
pabrik benih mengeluarkan spesifikasi "Germination Rate", yaitu daya
kecambah benih. Umumnya germination rate sekitar 80%, artinya jika kita menanam
10 benih, kemungkin hanya 8 benih yang tumbuh. Pra-Semai dimaksudkan untuk
menyaring benih yang tidak tumbuh, sehingga kita hanya menyemai/menanam benih
yang sudah mulai berkecambah agar kepastian tumbuh cukup tinggi.
Ada beberapa
cara Pra-Semai, salah satunya antara lain :
• Biji direndam air (hangat) selama 1/2 - 1 jam. Biji yang waktu berkecambahnya
lama, Setelah itu dilanjutkan ke Tahap berikutnya, yaitu disemai atau ditanam.
Maksud perendamam untuk melembabkan kulit benih sehingga pori2 kulit membesar.
Akibatnya terjadi penetrasi air ke dalam biji. Hal ini mentriger biji untuk
menghasilkan zat pengatur tumbuh (auxin) yang kemudian mentriger lembaga benih
(titik tumbuh) memulai pertumbuhan. Pada tahap ini kita belum dapat membedakan
benih yang mempunyai daya kecambah tinggi dan rendah, sehingga jika langsung
disemai/ditanam, kemungkinan tidak semua benih akan tumbuh (Catatan : air
rendaman boleh diberi zat pengatur tumbuh atau pupuk cair organik atau sedikit
garam untuk membantu proses pertumbuhan)
• Untuk memastikan benih yang disemai/tanam mempunyai daya kecambah tinggi, setelah benih direndam, disimpan di wadah dengan alas lembab seperti tissue yang dilembabkan. Tutup wadah agar tidak terjadi penguapan. Simpan di tempat sejuk. Setelah beberapa hari benih mulai berkecambah. Pada tahap ini kita dapat memilih hanya benih yang sudah berkecambah saja yang disemai atau ditanam, sehingga probailitas tumbuh jauh lebih tinggi.
• Untuk memastikan benih yang disemai/tanam mempunyai daya kecambah tinggi, setelah benih direndam, disimpan di wadah dengan alas lembab seperti tissue yang dilembabkan. Tutup wadah agar tidak terjadi penguapan. Simpan di tempat sejuk. Setelah beberapa hari benih mulai berkecambah. Pada tahap ini kita dapat memilih hanya benih yang sudah berkecambah saja yang disemai atau ditanam, sehingga probailitas tumbuh jauh lebih tinggi.
Menyemai
Jika kita melakukan Pra-Semai, maka probabilitas benih tumbuh akan lebih besar. Namun dapat juga langsung menyemai tanpa melalui Pra-Semai. Berikut proses menyemai :
• Siapkan wadah semai seperti tray-semai atau wadah lain (sebaiknya tidak terlalu tinggi, 5-10cm cukup agar tidak perlu media terlalu banyak dan bagian bawah berlubang (bisa dibuat lubang sendiri)
• Isi dengan media. Sebaiknya campuran media halus (tanah disaring, pasir halus, sekam halus ditambah pupuk organik halus minimal 1/4 bagian). Basahi dahulu campuran media agar lembab
• Masukkan benih di tiap lubang tray-semai, cukup 1/2 cm dari permukaan media, tutup lagi dengan media. Jika menyemai di wadah lain, misal baki berlubang, beri jarak antar benih, 1-5 cm untuk memudahkan pemisahan bibit yang sudah tumbuh tanpa terlalu mengganggu perakaran.
• Semprot dengan sprayer jika media mulai kering. Kemudian tutup dengan kardus atau plastik warna solid atau penutup apa saja agar tidak terjadi penguapan sehingga media tetap lembab. Simpan di tempat sejuk
• Setelah beberapa hari (biasanya paling cepat 2 hari), benih mulai tumbuh. Buka penutup, usahakan mendapat sinar matahari (pagi) agar batang tidak terlalu panjang. Siram dengan sprayer agar bakal tanaman tidak terganggu air siraman.
Jika kita melakukan Pra-Semai, maka probabilitas benih tumbuh akan lebih besar. Namun dapat juga langsung menyemai tanpa melalui Pra-Semai. Berikut proses menyemai :
• Siapkan wadah semai seperti tray-semai atau wadah lain (sebaiknya tidak terlalu tinggi, 5-10cm cukup agar tidak perlu media terlalu banyak dan bagian bawah berlubang (bisa dibuat lubang sendiri)
• Isi dengan media. Sebaiknya campuran media halus (tanah disaring, pasir halus, sekam halus ditambah pupuk organik halus minimal 1/4 bagian). Basahi dahulu campuran media agar lembab
• Masukkan benih di tiap lubang tray-semai, cukup 1/2 cm dari permukaan media, tutup lagi dengan media. Jika menyemai di wadah lain, misal baki berlubang, beri jarak antar benih, 1-5 cm untuk memudahkan pemisahan bibit yang sudah tumbuh tanpa terlalu mengganggu perakaran.
• Semprot dengan sprayer jika media mulai kering. Kemudian tutup dengan kardus atau plastik warna solid atau penutup apa saja agar tidak terjadi penguapan sehingga media tetap lembab. Simpan di tempat sejuk
• Setelah beberapa hari (biasanya paling cepat 2 hari), benih mulai tumbuh. Buka penutup, usahakan mendapat sinar matahari (pagi) agar batang tidak terlalu panjang. Siram dengan sprayer agar bakal tanaman tidak terganggu air siraman.
Jika sudah
tumbuh, apa tahap selanjutnya? Kapan bibit boleh dipindahkan?
Bibit boleh
dipindahkan setelah keluar dua daun asli, sehingga keseluruhan ada 4 daun,
yaitu 2 daun dari biji dan 2 daun asli sesuai dengan tanaman tersebut pada
waktu dewasa. Bibit dapat dipindahkan untuk :
• Disapih, atau
• Langsung ditanam
• Disapih, atau
• Langsung ditanam
DISUSUN OLEH :
I n d r a B u d i T P
pada Pelatihan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep KRPL oleh Dinas Pertanian Kota Madiun bagi Kebun Balitaku Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo Kota Madiun
No comments:
Post a Comment