Bahasa indonesia “kamu” dalam bahasa jawa
ada ber macam yaitu “Kowe”, “awakmu”, “sampean”, “panjenengan” dll.
Mungkin sederhana tapi kalau dilihat dari
mana menempatkan diri, harus sangat diperhatikan :
Kata “kowe” yang juga berarti kamu banyak
dipakai oleh anak2 namun sebenarnya ada arti kata lain dari “kowe” yaitu anak
budheng (monyet hitam), saat anda menggunakan kata ini sebenarnya anda sedang
“menghina” teman bicara anda dengan mengandaikan teman anada sebagai anak
budheng (monyet hitam), kata ini sangat banyak digunakan oleh anak-anak,
sehingga mari kita ajarkan anak-anak kita untuk tidak menggunkan data ini di
kehidupannya, karena dengan terbiasanya anak merendahkan orang lain maka akan
berpengaruh pada kepribadiannya kelak.
Kata “Awakmu”, Awakmu berasal dari kata
“awak” yang artinya tubuh, saat anda menggunakan kata Awakmu kepada lawan
bicara berarti anda menempatkan diri sejajar dengannya, kata ini sering
digunakan oleh orang-orang yang sudah sangat akrab.
Kata “Sampean”, kata “sampean” berasal
dari kata “ampean” yang berarti kaki dalam bahasa jawa halus, saat anda
menggunkan kata ini ibaratnya posisi anda dibawah dari lawan bicara, karena
ampean (kaki) lebih rendah dari awakmu, kata ini biasanya digunakan pada orang
yang lebih tua namun tidak terlalu jauh beda usianya seperti kakak kita, atau
saudara sepupu yang lebih tua, rakan sejawat (pekerjaan) dll,
Kata terakhir yaitu “Panjenengan” atau
“Jenengan”, berasal dari kata Jumeneng yang atinya berdiri, dengan penambahan
kata akhiran “an” sehingga menjadi “jumenengan” maka bisa diartikan sebagai
tempet berdiri juga bisa diartikan sebagai tempat berpijak, pada saat anda
mengunakan kata “panjenengan”, anda memposisikan jauh dibawah lawan bicara, kata
ini sering dipergunakn untuk menyebit orang jauh lebih tua seperti orang tua baik
ayah maupun ibu, kakek ataupun nenek, atau orang yang memang harus dituakan
serta dihormati seperti pimpinan,
Dari
sedikit bahasa yang ingin penulis kupas, silahkan anda tempatkan diri anda pada
tempatnya tanpa mengurangi rasa hormat kepada orang lain. Seyogyanya kita juga
membetulkan apabila ada orang yang lebih tua dari kita menggunkan bahasa yang
mungkin sedikit merendahkan dirinya untuk meninggikan derajat kita. Dan yang
terakhir, kemajemukan bahasa ini merupakan
warisan yang menambah kekayaan serta jati diri orang jawa yang akan lebih memperindah
budaya bangsa Indonesia, mari kita bangga akan bahasa jawa. – Agus Wijanarko –
No comments:
Post a Comment