Manfaatkan Bulan Imunisasi Campak dan Rubella, Agustus-September 2017 - KIM CITRA TARUNA KENANGA

Breaking

KIM CITRA TARUNA KENANGA

Komunikatif, Informatif, Peduli Masyarakat

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday 4 August 2017

Manfaatkan Bulan Imunisasi Campak dan Rubella, Agustus-September 2017

Salam sejahtera sobat KIM dimana saja anda berada, berkaitan dengan Imunisasi Campak dan Rubella Agustus – September, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan mencanangkan kampanye imunisasi campak dan rubella (Measles Rubella/ MR) GRATIS, beberapa waktu lalu Puskesmas Manguharjo Kota Madiun juga gencar mensosialisasikan dan mengkampanyekan imunisasi campak dan rubella dengan mobil keliling.

Berkaitan hal diatas kami dari KIM Citra Taruna Kenanga mencoba untuk sedikit berbagi tentang apa itu Rubella. Satu pesan kami yuk manfaatkan bulan imunisasi campak dan rubella agar anak kita terbebas dari bahaya campak dan rubella. 

Rubella atau campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Rubella umumnya menyerang anak-anak dan remaja.

Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella. 

Rubella dan Kehamilan
Walau sama-sama menyebabkan ruam kemerahan pada kulit, rubella berbeda dengan campak. Penyakit ini biasanya lebih ringan dibandingkan dengan campak. Tetapi jika menyerang wanita yang sedang hamil, terutama sebelum usia kehamilan lima bulan, rubella berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan. WHO memperkirakan tiap tahun terdapat sekitar 100.000 bayi di dunia yang terlahir dengan sindrom ini.
Sindrom rubella kongenital dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti tuli, katarak, penyakit jantung kongenital, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak juga dapat berkembang pada anak yang terlahir dengan sindrom ini. 

Gejala-gejala Rubella
Penderita rubella pada anak-anak cenderung mengalami gejala-gejala yang lebih ringan daripada penderita dewasa. Tetapi ada juga penderita rubella yang tidak mengalami gejala apa pun dan tetap dapat menularkan rubella.
Penyakit ini umumnya membutuhkan waktu sekitar 14-21 hari sejak terjadi pajanan sampai menimbulkan gejala. Gejala-gejala umum rubella meliputi:
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Hidung tersumbat atau beringus.
  • Tidak nafsu makan.
  • Iritasi ringan pada mata.
  • Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
  • Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari.
  • Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita.
Begitu terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5 hari hingga 1 minggu. Masa penularan tertinggi penderita rubella biasanya pada 1-5 hari setelah ruam muncul.
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter.
Metode Penanganan Rubella
Rubella tidak membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah sederhana. Tujuannya adalah untuk meringankan gejala, namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah sederhana yang dapat dilakukan.
  • Beristirahatlah sebanyak mungkin.
  • Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Mengurangi nyeri dan demam. Penderita dapat mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi.
  • Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan hidung beringus.
Langkah Pencegahan Rubella
Pencegahan rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar dari rubella. Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus rubella yang tercatat secara global berkurang secara signifikan.
Di Indonesia, pencegahan rubella tergabung dalam vaksin kombinasi MMR yang juga mencegah campak dan gondong. Vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib bagi anak di Indonesia dan diberikan sebanyak 2 kali dengan pembagian sebagai berikut:
  • Tahap pertama waktu anak berusia 15-18 bulan dengan jarak 6 bulan dari imunisasi campak.
  • Tahap kedua dilulang pada saat anak berusia 6 tahun.
Wanita yang merencanakan kehamilan juga dianjurkan memeriksakan diri melalui tes darah. Jika hasil tes menunjukkan bahwa seorang wanita belum memiliki kekebalan terhadap rubella, dokter akan menganjurkannya untuk menerima vaksin MMR. Setelah itu, dia harus menunggu minimal 4 minggu untuk hamil. Harap diingat bahwa vaksinasi ini tidak boleh dijalani saat sedang hamil.
Selain vaksin, mencegah penularan dan penyebaran rubella juga penting. Cara-caranya meliputi:
  • Hindari kontak dengan penderita sebisa mungkin, khususnya untuk ibu hamil yang belum menerima vaksin MMR dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
  • Pindahkan penderita ke ruangan terpisah yang jauh dari anggota keluarga.
  • Menjaga kebersihan diri, misalnya selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah bepergian, atau jika terjadi kontak dengan penderita.
  • Konsumsi obat yang diresepkan
  • Jangan menggaruk karena dapat meninggalkan bekas. Anda dapat menggunakan krim pengurang rasa gatal yang dijual di apotek 
  • Gunakan aspirin rubella untuk anak kecil
Sumber :
1. Puskesmas manguharjo
2. Pustu Winongo
3. www.aladokter.com/rubella

Sumber gambar:
KIM Citra Taruna Kenanga

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here