Berkaitan
hal diatas kami dari KIM Citra Taruna Kenanga mencoba untuk sedikit berbagi
tentang apa itu Rubella. Satu pesan kami yuk manfaatkan bulan imunisasi campak
dan rubella agar anak kita terbebas dari bahaya campak dan rubella.
Rubella atau campak
Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Rubella
umumnya menyerang anak-anak dan remaja.
Penyakit ini disebabkan oleh virus
rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat
melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau
bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan
penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh mata,
hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang terkontaminasi virus
rubella.
Rubella
dan Kehamilan
Walau sama-sama menyebabkan ruam kemerahan
pada kulit, rubella berbeda dengan campak. Penyakit ini biasanya lebih ringan
dibandingkan dengan campak. Tetapi jika menyerang wanita yang sedang hamil,
terutama sebelum usia kehamilan lima bulan, rubella berpotensi tinggi untuk
menyebabkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam
kandungan. WHO memperkirakan tiap tahun terdapat sekitar 100.000 bayi di dunia
yang terlahir dengan sindrom ini.
Sindrom rubella kongenital dapat
menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti tuli, katarak, penyakit jantung
kongenital, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1, hipertiroidisme,
hipotiroidisme, serta pembengkakan otak juga dapat berkembang pada anak yang
terlahir dengan sindrom ini.
Gejala-gejala
Rubella
Penderita rubella pada anak-anak
cenderung mengalami gejala-gejala yang lebih ringan daripada penderita dewasa.
Tetapi ada juga penderita rubella yang tidak mengalami gejala apa pun dan tetap
dapat menularkan rubella.
Penyakit ini umumnya membutuhkan
waktu sekitar 14-21 hari sejak terjadi pajanan sampai menimbulkan gejala.
Gejala-gejala umum rubella meliputi:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat atau beringus.
- Tidak nafsu makan.
- Iritasi ringan pada mata.
- Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
- Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari.
- Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita.
Begitu terinfeksi, virus akan
menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5 hari hingga 1 minggu. Masa penularan
tertinggi penderita rubella biasanya pada 1-5 hari setelah ruam muncul.
Jika Anda atau anak Anda mengalami
gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter.
Metode
Penanganan Rubella
Rubella tidak membutuhkan penanganan
medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah
sederhana. Tujuannya adalah untuk meringankan gejala, namun bukan untuk
mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah sederhana yang
dapat dilakukan.
- Beristirahatlah sebanyak mungkin.
- Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Mengurangi nyeri dan demam. Penderita dapat mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi.
- Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan hidung beringus.
Langkah
Pencegahan Rubella
Pencegahan rubella yang paling
efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana untuk
hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar dari
rubella. Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus rubella yang tercatat
secara global berkurang secara signifikan.
Di Indonesia, pencegahan rubella
tergabung dalam vaksin kombinasi MMR yang juga mencegah campak dan gondong.
Vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib bagi anak di Indonesia dan
diberikan sebanyak 2 kali dengan pembagian sebagai berikut:
- Tahap pertama waktu anak berusia 15-18 bulan dengan jarak 6 bulan dari imunisasi campak.
- Tahap kedua dilulang pada saat anak berusia 6 tahun.
Wanita yang merencanakan kehamilan
juga dianjurkan memeriksakan diri melalui tes darah. Jika hasil tes menunjukkan
bahwa seorang wanita belum memiliki kekebalan terhadap rubella, dokter akan
menganjurkannya untuk menerima vaksin MMR. Setelah itu, dia harus menunggu
minimal 4 minggu untuk hamil. Harap diingat bahwa vaksinasi ini tidak boleh
dijalani saat sedang hamil.
Selain vaksin, mencegah penularan
dan penyebaran rubella juga penting. Cara-caranya meliputi:
- Hindari kontak dengan penderita sebisa mungkin, khususnya untuk ibu hamil yang belum menerima vaksin MMR dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
- Pindahkan penderita ke ruangan terpisah yang jauh dari anggota keluarga.
- Menjaga kebersihan diri, misalnya selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah bepergian, atau jika terjadi kontak dengan penderita.
- Konsumsi obat yang diresepkan
- Jangan menggaruk karena dapat meninggalkan bekas. Anda dapat menggunakan krim pengurang rasa gatal yang dijual di apotek
- Gunakan aspirin rubella untuk anak kecil
1. Puskesmas manguharjo
2. Pustu Winongo
3. www.aladokter.com/rubella
Sumber gambar:
KIM Citra Taruna Kenanga
No comments:
Post a Comment