sosialisasi dan pemicuan 5 Pilar STBM tahun 2017 - KIM CITRA TARUNA KENANGA

Breaking

KIM CITRA TARUNA KENANGA

Komunikatif, Informatif, Peduli Masyarakat

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, 18 April 2017

sosialisasi dan pemicuan 5 Pilar STBM tahun 2017

Winongo (18/4), bertempat di Puskesmas Kecamatan Manguharjo, Kepala UPTD Puskesmas Manguharjo, Yunie Ernawati, SKM. membuka sekaligus mensosialisasikan serta pemicuan 5 pilar STBM bagi Posyandu, Poskeskel, LPMK, Pokja Kelurahan Sehat dan Kelompok Informasi Masyarakat Kelurahan Winongo. dalam sambutannya sosialisasi ini dimaksudkan dan menyiapkan Kelurahan Winongo verifikasi STBM, sekaligus Kelurahan Percontohan STBM di Kota Madiun.


Sebenarnya apa STBM itu ?


STBM adalah singkatan dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

STBM terdiri dari 5 pilar:
1. Stop buang air besar sembarangan;
Istilah yang lebih sering diungkapkan untuk menyatakan hal tersebut adalah ODF Open defecation Free (ODF)(Bebas dari buang air besar sembarangan) yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Bahkan sekarnag sudah banyak desa yang mendapat sertifikat desa ODF yang berarti warga desa tersebut sudah tidak ada lagi yang bab sembarangan. Semua warga buang air besar (BAB) hanya dijamban yang sehat saja.
Kelurahan Winongo merupaka kelurahan pertama di kota Madiun yang mendeklarasikan ODF. sudah barang tentu perilaku hidup bersih sehat dilihat dari bebas ODF membuktikan bahwa Kelurahan Winongo mampu dan mampu mewujudkan pilar yang pertama ini.
2. Cuci tangan pakai sabun;
Untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit kedalam tubuh manusia, salah satu metode yang murah dan bisa dilaksanakan oleh masyarakat adalah membiasakan cuci tangan pakai sabun. Mencuci tangan pakai sabun sebaiknya dilakukan setelah buang air besar, setelah memagang binatang peliharaan, setelah memegang banda-benda yang kotor, sebelum makan, setelah makan, sebelum menyusui, dll.
Kelurahan Winongo telah menjalankan program CTPS sejak tahun 2010 dengan gentongisasi di setiap rumah khusus untuk menyediakan sarana cuci tangan ini.
3. Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga;
Salah satu cara lain yang dapat memutus mata rantai penularan penyakit adalah mengelola air minum dan makanan dengan baik dan sehat. Hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah merebus terlebihn dahulu air yang digunakan untuk keperluan minum sehari-hari, proses memasak yang higienis dan menyimpan makanan dan minuman yang benar.
Kota Madiun pada umumnya dan Kelurahan Winongo pada khususnya menurut penelitian yang dilakukan Puskesmas Manguharjo, sudah tidak ada masyarakat yang mengkonsumsi langsung air mentah pun juga berbagai kegiatan pembinaan sudah dilakukan untuk mensosialisasikan tatacara pengolahan makanan sehat bagi kelurahan Winongo pada khususnya dan masyarakat kecamatan Manguharjo pada umumnya.
baca juga artikel 5 tips pengolahan makanan 

4. Pengelolaan sampah rumah tangga;
Sampah adalah barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia. Sampah rumah tangga yang setiap hari dibuang oleh masyarakat secara sembarangan menjadikan potensi sebagai sarang serangga pembawa penyakit seperti lalat, kecoa dan lain-lain. Pengelolaan sampah dengan benar akan meminimalisir terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan. Memisahkan sampah basah dan sampah kering merupakan hal yang mestinya dilakukan oleh masyarakat. sampah kering dapat dibakar dan sampah basah bisa ditanam sehingga menjadi pupuk yang dapat menyuburkan tanah.
dalam bahasa yang sederhana Sampah itu bisa menjadi Masalah atau Berkah ? menurut catatan, Kelurahan winongo memiliki Bank sampah Matahari yang beberapa tahun lalu mewakili Kota Madiun dalam ajang Top 99 Sinovic membukatikan bahwa Masyarakat Winongo telah sadar akan efek dari sampah.
baca juga artikel tentang bank samapah matahari

5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Selain sampah benda padat, rumah tangga juga menghasilkan limbah cair. Limbah cair yang tidak dikelola dengan benar dapat pula menyebabkan berbagai macam penyakit bagi manusia. Selain itu lingkungan akan tampak kumuh dan tidak tidak indah. Sebaiknya pengelolaan limbah cair ini, masyarakat membuat SPAL (saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat. diantaranya saluran kedap air dan tertutup, terdapat lubang peresapan limbah
Program nasional STBM dikhususkan untuk skala rumah tangga, sehingga program ini adalah program yang berbasis masyarakat, dan tanpa memberikan subsidi sama sekali bagi rumah tangga.

Kata kunci untuk STBM:
1. sanitasi total
2. berbasis masyarakat
3. skala rumah tangga
4. metode pemicuan
5. monitoring partisipatif

lebih lengkap  paparan sosialisasi Puskesmas bisa di baca di bawah ini :


 

Galeri Foto kegiatan :




sumber bacaan :
1. http://stbm-indonesia.org/dkfaq.php
2. https://www.slideshare.net/maspayjoe/stbm-5-pilar-pusk-manguharjo

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here