Dalam dunia pendidikan kita mengenal
istilah “Tri Media Pendidikan” yang mana mengandung arti bahwa manusia tidak
lepas dari 3 (tiga) skup pendidikan selama hidupnya di dunia ini. Tiga ruang
lingkup pendidikan itu adalah:
1. Pendidkan
Informal;
2. Pendidikan
non formal;
3. Pendidikan
formal.
Pendidikan informal adalah pendidikan di
mana keluarga sebagai sumbernya, pendidikan non formal adalah lingkungan
(pergaulan) merupakan wahananya sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan
yang diperoleh di ruang lingkup sekolah. Ketiga ruang linkup pendidikan
tersebut saling mempengaruhi kehidupan manusia, yang mana seseorang bisa
berhasil dengan baik karena pengaruh ketiga lingkup pendidikan tersebut,
sebaliknya juga tidak menutup kemungkinan seseorang akan gagal dalam hidupnya
juga karena pengaruh dari salah satu
pendidikan tersebut yang kurang mendukung.
Remaja adalah suatu sosok manusia yang
dinamis, penuh gejolak, emosional dan sebagainya yang mana pada masa remaja
tersebut terjadi perubahan yang drastis baik fisik maupun psikis.
Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangatlah besar pengaruhnya utamanya
dalam pergaulan.
Mengingat masa remaja adalah masa yang
penuh gejolak, dinamis, masa yang labil
dan masih mencari identitas diri maka pengaruh- pengaruh dari pergaulan baik
yang bersifat positif maupun negatif sangat besar pengaruh dalam dirinya.
Remaja yang menyadari tentang pengaruh-pengaruh dalam pergaulan utamanya yang
bersifat negatif dan berusaha untuk menjauhinya kemungkinan besar akan
terhindar dari pola pergaulan yang tidak baik.
Remaja diharapkan mempunyai kepribadian yang kuat agar tidak mudah terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang negatif. Dalam pergaulannya remaja akan mencari identitas diri mulai memilih banyak teman dan melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan teman sebayanya. Remaja juga harus berhati-hati dalam pertemanan karena, dalam pertemanan itu akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajarnya. Bahkan kadang-kadang dapat membawa pengaruh pada hal-hal yang tidak baik. Pengaruh hubungan dengan teman bisa mempengaruhi perilaku baik yang positif maupun yang negatif. Remaja dalam pergaulannya untuk bisa diterima dalam pertemanan sering kali di tuntut untuk bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh teman-temannya. Sehingga apabila tidak bisa melakukannya sering kali berpengaruh pada tingkah laku dan kegiatan belajar remaja tersebut.
Oleh karena itu
apabila seorang teman banyak memberikan pengaruh yang negatif lebih baik kita
menjauh dan menghindarinya. Dan mencari teman lain yang lebih baik dan bisa
mendorong kita meraih keberhasilan di sekolah.
Kalau kita amati Pergaulan remaja saat
ini sangatlah luar biasa pesat
perkembangannya, lebih-lebih pada era kemajuan iptek sekarang ini. Pergaulan
mereka didukung oleh fasilitas dunia maya atau internet. Hampir semua remaja di
seluruh Indonesia menggunakan facebook atau black berry messanger sebagai
sarana untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Memiliki piranti black berry
dianggap sebagai sesuatu keharusan dalam pergaulan mereka. Memang diakui
penggunaan alat komunikasi yang satu ini sangat cepat dan efektif untuk berbagi
informasi baik yang benar ataupun salah. Terkadang gadget (barang /peralatan
yang berteknologi tinggi) yang satu ini menjadi penghalang bagi remaja untuk
belajar dengan serius.
Remaja
bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga yang ingin
terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan. Ini
sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan
membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan
ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.
Orang tua yang bijak haruslah dapat
menempatkan diri secara baik dihadapan anak, baik dalam arti bisa menempatkan
diri sebagai orang tua dan juga sekaligus sebagai teman untuk anaknya. Orang
tua yang bijak tidak menerapkan pendidikan dalam keluarga secara otoriter. Anak
apalagi yang menginjak remaja, tidak boleh terlalu dikekang dalam pergaulannya.
Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang penting
berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang anak yang menginjak remaja masih mampu
berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun
dapat tersampaikan. Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan
teman-teman dan apa efek dari apa yang mereka lalukan dan perbuat juga perlu
dikomunikasikan.
Dengan
demikian, besar harapan kita agar remaja mampu memilih apa yang baik dan tidak
untuk dilakukan. Tidak ada
kata benar atau salah, tapi lebih tepat kepada yang baik atau bermanfaat dan
yang merugikan.
Hal
berikutnya yang menarik dengan pergaulan remaja saat ini adalah dengan begitu
kentalnya predikat anak mami yang akhir-akhir ini populasinya semakin
meningkat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kemandirian remaja saat ini
sangatlah minim. Terlalu banyak fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak
juga ikut campur orangtua dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga remaja
saat ini tidak bisa menilai dengan cepat apa yang salah dan apa yang benar. Hal
ini mungkin di picu dengan maraknya penggunaan baby sitter dan jasa pembantu
rumah tangga lainnya. Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan bagi
remaja untuk melakukan segala sesuatunya sehingga mereka tidak tumbuh sebagai
individu dengan penuh kemandirian.
Pergaulan remaja saat ini juga di warnai dengan permainan-permainan ala dunia virtual. Permainan yang terdapat di internet atau playstation dan sejenisnya bukanlah hal yang asing bagi mereka. Remaja saat ini sangat lihai dalam mengoperasikan hal-hal yang demikian. Dengan bermain, mereka saling berkomunikasi dan bersaing untuk memenangkan permainan. Namun banyak terjadi remaja yang salah arah gara-gara mengkonsumsi internet atau playstation tsb, misalnya mereka membuka situs-situs yang seharusnya tidak untuk konsumsi para remaja atau terjadinya kecanduan playstation sehingga mereka membolos menghabiskan waktu untuk bermain playstation.
Pergaulan remaja saat ini juga di warnai dengan permainan-permainan ala dunia virtual. Permainan yang terdapat di internet atau playstation dan sejenisnya bukanlah hal yang asing bagi mereka. Remaja saat ini sangat lihai dalam mengoperasikan hal-hal yang demikian. Dengan bermain, mereka saling berkomunikasi dan bersaing untuk memenangkan permainan. Namun banyak terjadi remaja yang salah arah gara-gara mengkonsumsi internet atau playstation tsb, misalnya mereka membuka situs-situs yang seharusnya tidak untuk konsumsi para remaja atau terjadinya kecanduan playstation sehingga mereka membolos menghabiskan waktu untuk bermain playstation.
Banyak
yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibanding
pada masa-masa sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih mampu berekspresi
pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti
dulu. Sudah lumrah saat ini kita melihat remaja mengungkapkan kemarahan, sedih
dan kegembiraanya dengan kata-kata yang terucap secara langsung, tanpa
basa-basi seperti halnya remaja pada zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa
mengungkapkan ketidak sukaanya pada ayah atau pun ibunya. Merangkul dan mencium
mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan pada pergaulan mereka
sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan cinta dan sayang pada
pacar mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat ini bila di
mall-mall para remaja biasa bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat
para orang tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka
merasa kuatir. Namun, apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan kuatir
yang mereka miliki, maka remaja akan cenderung memberontak dan bersikap jauh
lebih keras dan pertikaian antara orang tua dan anak yang menginjak remajapun
tidak dapat lagi dihindari.
Ada beberapa hal yang yang perlu kita ketahui, bahwa pola pergaulan
sangat berpengaruh terhadap kesuksesan maupun kegagalan bagi para remaja
sebagai generasi penerus bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, kita perlu
ketahui segi positif maupun negatif dari pola pergaulan remaja sebagai berikut:
Pengaruh positif
dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1.
Meningkatkan motivasi belajar sehingga bisa meraih prestasi
belajar dengan baik;
2.
Dapat meningkatkan
pengembangan bakat pada remaja;
3.
Dapat mengisi waktu pada
kegiatan yang positif;
4.
Dapat mengembangkan sikap
yang berkarakter (ramah, sopan, suka. menolong, dll);
5.
Dapat mencetak pribadi yang
menyenangkan, sehingga disenangi banyak orang, misalnya: teman sebaya, orang tua, maupun guru.
Pengaruh negatif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1.
Sering melanggar tata tertib
sekolah misalnya: membolos sekolah, pulang sekolah tanpa ijin;
2.
Melakukan tindakan yang
merusak milik orang lain atau fasilitas umum misalnya: mencoret-coret yang bukan
pada tempatnya dengan kata-kata yang tidak baik;
3.
Membentuk gank atau
perkumpulan teman sebaya yang cenderung melakukan kegiatan negatif misalnya:
sering pesta miras, kebut-kebutan dan lain-lain;
4.
Melakukan tindakan yang
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Misalnya : mencuri, mencopet, menipu,
dll.
No comments:
Post a Comment